Sabtu, 29 Desember 2007
PEMIMPIN DAN PEMIMPI
 
OLEH: RAFKI RS, SE. MM


Gederang itu akhirnya di tabuh juga. Genderang yang bunyinya selama ini dinantikan, untuk mewujudkan keinginan mendapatkan seorang kepala daerah sekaligus seorang pemimpin baru untuk negeri ini. Seorang pemimpin yang diharapkan mampu menghembuskan angin perubahan dan perbaikan menyeluruh yang kontinu. Seorang pemimpin yang menjadi mimpi bagi seluruh masyarakat Bandar Dunia yang Madani ini. Seorang pemimpin dari daerah yang memiliki moto indah, yang mungkin juga dilahirkan melalui mimpi dari pemimpin terdahulu. Pemimpin dan pemimpi, yang merupakan dua kata yang hampir sama, yang hanya dibedakan oleh huruf sebuah ‘n’.

Pemimpin
Hampir setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini memiliki karunia yang dianugrahi oleh Sang Maha Pencipta, yaitu jiwa kepemimpinan. Namun, ada manusia yang berusaha menggali potensi kepemimpinannya dan ada pula manusia yang abai dengan potensi tersebut.
Manusia-manusia yang peduli dengan anugrah ini selalu berusaha sepanjang waktu untuk mengasah dan menjaga jiwa kepemimpinan yang dimilikinya. Dalam bukunya “The 21 Irrefutable Laws of Leadership,” John C. Maxwell dengan tegas mengatakan bahwa salah satu hukum kepemimpinan sejati itu adalah ‘hukum proses’. Dimana, pemimpin itu tidak lahir dalam satu hari, melainkan butuh hari-hari panjang yang kadang menyenangkan namun tidak jarang pula terkadang sangat menyakitkan untuk membentuk jiwa kepemimpinan itu. Seperti menumpuk harta dalam berinvestasi, jiwa pemimpin hadir dari akumulasi usaha memupuk jiwa kepemimpinan itu seiring berjalannya waktu.

Presiden Roosevelt salah seorang pemimpin kesohor Amerika Serikat dikenal sebagai seorang pemimpin yang tangguh, baik secara jasmani maupun rohani. Namun, pada mulanya Ia tidak demikian. Ketika masih kecil, Roosevelt adalah seorang lemah yang sering sakit-sakitan. Ia mengidap asma, penglihatannya kurang baik, dan luar biasa kurus kering. Orang tuanya tidak tahu pasti apakah Ia akan bertahan hidup atau tidak. Namun, menyadari kelemahannya, Roosevelt berusaha mengatasi itu semua dengan usaha yang pantang menyerah. Ia berolahraga dengan barbel, mendaki gunung, main Ice-skating, berburu, mendayung, naik kuda, dan bertinju. Untuk mengasah otaknya dia selalu membaca dan terinspirasi oleh kisah-kisah para pemimpin terdahulu yang tidak kenal takut dan berdiri teguh di dunia ini.

Kepemimpinan Soekarno, pemimpin besar bangsa ini lahir melalui penderitaan yang panjang. Dibuang dan diasingkan kian kemari, tidak membuat otaknya mati untuk terus menerus berfikir dan memupuk kemampuan kepemimpinannya. Akhirnya setelah begitu lama menunggu, dengan berani dia memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini dengan segala konskwensi buruk yang akan diterimanya. Proklamasi yang dilakukan Soekarno tersebut merupakan awal dari lahirnya bangsa besar ini.

Bahkan, seorang pemimpin yang diakui paling berpengaruh dan paling besar dunia ini, Muhammad SAW, tidak hadir begitu saja sebagai seorang pemimpin. Beliau baru diangkat menjadi pemimpin setelah melewati ujian dan cobaan yang begitu berat yang tidak akan sanggup dilewati oleh orang biasa. Agama Islam pun mengajarkan bahwa pemimpin itu baru bisa diangkat menjadi pemimpin ketika Ia betul-betul siap luar-dalam. Terbukti dengan baru diangkatnya Muhammad SAW menjadi rasul ketika sudah melewati usia empat puluh tahun.
Seorang pemimpin sejati merupakan orang yang memiliki kelebihan dibanding para pengikutnya. Seorang pemimpin itu haruslah lebih kuat secara jasmani dan rohani dibanding pengikutnya. Seorang pemimpin itu haruslah memiliki visi yang jauh melampaui visi semua pengikutnya. Pemimpin itu haruslah memiliki kemampuan ‘navigasi’ untuk mengendalikan bahtera kapal yang dibawanya ke arah yang benar dan membawa kemaslahatan bagi semua pengikutnya. Seorang pemimpin adalah seorang pemecah masalah (problem solver), bukan seorang pembuat masalah (problem maker). Seorang pemimpin harus bisa meyakinkan orang lain untuk bisa percaya kepadanya sebelum orang percaya kepada vis dan misinya. Seorang pemimpin adalah orang yang mau berkubang lumpur dan mau bermandi keringat untuk memperjuangkan kemenangan para pengikutnya (baca: siap berkorban). Dan akhirnya seorang pemimpin adalah seorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk melakukan hal-hal berat yang sebelumnya kelihatan tidak mungkin untuk dilakukan (motivator).

Pemimpi
Ketika masih kecil, kita seringkali diingatkan oleh orang tua dan orang-orang terdekat kita untuk tidak bermimpi terlalu muluk, agar tidak kecewa nantinya. Peringatan-peringatan ini, disadari atau tidak telah membuat kita kehilangan daya kreativitas dan kemampuan untuk bisa melihat jauh ke depan. Sayangnya, masih banyak berkembang image di masyarakat kita bahkan sampai saat ini bahwa jika kita menjadi seorang pemimpi (baca: pengkhayal) dalam hidup ini, cuma akan membawa kita pada kekecewaan-kekecewaan yang sangat menyakitkan hati.

Penemuan-penemuan besar di dunia ini dilahirkan dari mimpi-mimpi dan khayalan para penemunya, yang pada zamannya terlihat seperti sebuah kemustahilan yang hanya akan membawa kepada kegilaan berfikir. Namun, apa yang dulunya terlihat seperti mimpi, hari ini hadir ke tengah-tengah kita dalam bentuk kenyataan yang biasa-biasa saja. Sebut saja, pesawat terbang, bola lampu, televisi, radio, handphone, komputer, dan segala macamnya yang saat ini bukan lagi suatu kemustahilan.

Para pemimpin besar di dunia ini juga merupakan sederetan para pemimpi. Sebut saja Alexander yang Agung, Napolleon, Adolf Hittler, Lenin, Abraham Lincoln, Kennedy, dan Soekarno adalah orang-orang yang berani bermimpi besar dan berani mewujudkannya. Walaupun dibayang-bayangi oleh kegagalan bahkan kematian para pemimpin besar ini tidak pernah takut untuk mengkomunikasikan ide dan gagasan besarnya dengan para pengikutnya, dan membawa mereka untuk mengikuti dan mendukung ide tersebut.

Pemimpin yang diharapkan di Batam saat ini, juga adalah para pemimpin yang berani bermimpi lebih besar dibanding keseluruhan masyarakat. Minimal, dengan bermimpi para pemimpin ini memiliki arah dan tujuan yang jelas untuk melabuhkan kapal yang sedang dinakhodainya. Mimpi-mimpi besar yang diwujudkan dalam ide dan gagasan brilian, merupakan modal utama bagi para pemimpin Batam untuk membawa daerah ini ke arah kebaikan yang berkelanjutan.
Namun, sebuah mimpi tanpa ada keinginan untuk mewujudkannya hanya akan menjadi suatu angan-angan yang akan membebani fikiran. Sebuah mimpi besar harus dikomunikasikan dengan orang sekitar untuk mencari dukungan mereka dalam mewujudkan mimpi tersebut. Inilah yang disebut dengan pemimpin brilian. Pemimpin yang mampu memotivasi dan menggerakkan orang lain untuk mengikutinya dalam mewujudkan semua impian besarnya.
Adalah sebuah mimpi besar kiranya jika para pemimpin Batam terdahulu ingin menjadikan Batam menjadi Bandar Dunia yang Madani. Sebab, ditengah arus globalisasi yang tidak tertahankan yang begitu keras melanda Batam, moto tersebut terdengar seperti suatu hal yang mustahil (baca: mimpi). Di mana arus yang mengalir ke Batam tidak saja hanya arus ekonomi dan investasi, juga arus budaya dan tatanan sosial barat yang tidak bisa dicegah. Arus kebudayaan yang bisa membuat seluruh masyarakat Batam lupa akan jati dirinya sendiri.
Dari hari ke hari kita melihat bahwa sikap individualistik perlahan namun pasti semakin berkembang di Batam. Semua orang berlomba menumpuk harta kekayaan tanpa peduli bahwa ada orang lain yang menderita dari tindakannya itu. Sikap materialistik buta yang telah membuat masyarakat lupa bahwa mereka berasal dari budaya luhur yang dilandasi sikap setia kawan dan gotong royong. Sehingga, sudah menjadi pandangan yang lazim terlihat, ketika ada orang yang hidup begitu mewah berdampingan dengan kebanyakkan orang yang selalu hidup kekurangan. Pandangan ini membuat penulis semakin tidak yakin bahwa moto besar untuk membawa Batam menjadi Bandar Dunia yang Madani akan bisa diwujudkan menjadi kenyataan, bukan hanya sebuah moto (baca: mimpi).

Untuk itu melalui tulisan ini penulis menitip pesan sederhana untuk para pemimpin Batam yang akan terpilih nantinya:

1. Jadilah Anda pemimpin yang berani memiliki mimpi-mimpi besar yang melebihi mimpi-mimpi para pengikut Anda. Hanya dengan ide dan gagasan besar para pemimpinnyalah sebuah kaum bisa maju.

2. Komunikasikan mimpi, ide, dan gagasan Anda itu dengan para pengikut Anda agar mereka mengetahui dan termotivasi untuk mendukung Anda dalam mewujudkannya. Ingat, ide dan gagasan itu harus dihadirkan ke dunia nyata, bukan hanya dihadirkan dalam fikiran Anda.

3. Sadarilah bahwa kepemimpinan itu tidak lahir dalam satu hari, namun lahir dari perjuangan panjang dan usaha yang tiada henti serta selalu dibayang-bayangi oleh kegagalan untuk bisa mendapatkannya. Belajarlah selalu untuk terus memupuknya sehingga terus terakumulasi menjadi jiwa yang senantiasa melekat di diri Anda.

4. Sadarilah bahwa ketika Anda terpilih, Anda adalah orang terkuat di negeri ini. Banyak orang yang menggantungkan harapan dan mimpi mereka di pundak Anda. Membawa beban harapan yang begitu banyak merupakan suatu beban yang sangat-sangat berat yang harus Anda pikul sambil sekaligus mensinkronkan mimpi Anda dengan mimpi-mimpi mereka. Untuk itu perkuat jasmani dan rohani Anda agar siap menanggung beban berat itu. Seorang bijak pernah mengatakan, tidak orang kuat dan pandai di dunia ini, yang ada adalah orang-orang yang terlatih.

5. Buatlah semua pengikut Anda percaya kepada Anda dengan selalu konsisten dengan program-program Anda. Jangan membuat kepercayaan mereka hilang ketika melihat bahwa program-program yang Anda sampaikan ketika kampanye hanyalah merupakan janji-janji muluk. Percayalah, masyarakat sudah terlalu muak dengan semua janji dan program-program besar yang tidak tahu arah juntrungannya. Percayalah kepemimpinan Anda tidak akan langgeng jika tidak di dukung oleh para pengikut Anda (baca: masyarakat luas).

6. Ingatlah bahwa ketika Anda menjadi pemimpin di negeri ini, bukanlah akhir dari semua pelajaran Anda tentang kepemimpinan. Itu barulah ujian awal dari apa yang Anda pelajari selama ini. Jika Anda lulus ujian itu maka Anda akan dicintai. Namun, jika Anda gagal, maka anda akan dicaci maki. Jangan pernah berhenti belajar walaupun Anda saat ini sudah jadi pemimpin yang sebenarnya.

7. Untuk yang terakhir dan yang terutama, ingatlah bahwa pemimpin yang terdahulu telah dengan susah payah meletakkan sendi-sendi kehidupan sosial luhur untuk kemajuan negeri ini. Batam Sebagai Bandar Dunia Yang Madani adalah moto untuk mencapai keluhuran itu. Jangan Anda jadikan moto itu hanya sebatas mimpi. Tugas besar Andalah untuk mewujudkannya menjadi kenyataan yang hakiki.

Akhirnya, siapapun yang menjadi pemimpin di daerah ini akan dihadapkan kepada tugas-tugas besar dan berat yang harus dipikulnya senantiasa. Beban itu akan semakin ringan jika dibagi dengan orang lain. Terbukalah selalu wahai para pemimpin. Jangan simpan ide dan gagasanmu hanya di dalam fikiranmu yang akhirnya hanya akan menjadi mimpi yang menghantuimu. Jadilah pemimpin yang sekaligus adalah pemimpi yang berani mewujudkan semua impiannya menjadi kenyataan. Semoga tulisan ini dapat sedikit memberi ide dan gagasan untuk para pemimpin masa depan ini.



SEBUAH CATATAN MENYAMBUT PILWAKO BATAM

Label:

posted by rafkirasyid @ 10.51  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me


Name: rafkirasyid
Home: Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
About Me: Rafki Rasyid merupakan dosen di beberapa perguruan tinggi di Batam. Saat ini beliau aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan partai politik. Parpol yang dipilihnya adalah Partai Amanat Nasional. Selain aktif mengajar dan organisasi, beliau juga aktif menulis di berbagai media masa.
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Presented By
Rafki Rasyid